BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah
ManajemenSebagaimana dicatat dalam Encyclopedia Americana manajemen merupakan “the art of coordinating the ele-ments of factors of production towards the achievement of the purposes of an organization”, yaitu suatu seni untuk mengkoordinir sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi (www.bpkpenabur.or.id). Sumber daya organisasi tersebut meliputi manusia(men), bahan baku(ma-terials) dan mesin machines). Koordinasi dimaksudkan agar tujuan organisasi bisa dicapai dengan efisien sehingga dapat memenuhi harapan berbagai pihak (stake-holders) yang mempunyai kepentingan terhadap organisasi. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen diartikan sebagai proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran (Depdikbud, 1988).
Dalam masa gelobalisasi ini banyak orang mengetahui manajemen dan kurang mendalami manajemen itu sendiri. Kita ketahui manajemen memiliki fungsi – fungsi tersendiri dan disini kami akan menjelaskan tentang fungsi - fungsi yang terdapat dalam manajemen.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan kami membahas makalah ini dengan judul Fungsi – fungsi Manajemen adalah supaya kita mengetahui dan melaksanakan sesuai dengan teori yang ada.
C. Ruanglingkup
A. Fungsi- Fungsi Manajemen
B. Manajemen Dalam Konsep Islam
D. Metode
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah adalah metode perpustakaan
PEMBAHASAN
FUNGSI – FUNGSI MANAJAMEN 1
B. Fungsi- Fungsi Manajemen
1. Perencanaan
Planning adalah dasar dari semua fungsi manajemen yang ada. Dalam penyusunan suatu rencana manajer dihadapkan kepada bermacam-macam kemungkinan yang dapat dilaksanakanatau dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu, seorang manajer harus jeli dalam menyusun rencana yang menentukan dan menguntungkan.
Langkah – Langkah Menyusun Suatu Rencana:
a) Menetapkan tujuan yang akan dicapai ( what= apa yang akan dicapai)
b) Menetapkan bagaimana tujuan itu dicapai ( how= bagaimana)
c) Menetapkan dimana kegiatan itu dilaksanakan ( where= dimana)
d) Menetapkan waktu pelaksanaan ( when= kapan)
e) Menetapkan personil dalam kegiatan ( who= siapa)
Keuntungan Perencanaan:
a) Menimbulkan aktivitas- aktivitas yang bermanfaat dan teratur
b) Membantu menganalisis kemungkinan dimasa yang akan dating
c) Memberikan dasar untuk pengawasan
d) Memberikan gambar secara keseluruhan
e) Dapat merangsang strategi kerja
f) Memperbesar dan menyeimbangkan pemanfaatan fasilitas-fasilitas.
Syarat- Syarat Perencanaan:
a) Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas
b) Bersifat sederhana, realistis, dan praktis
c) Terinci, memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga mudah dipahami dijalankan
d) memiliki fleksibelitas sehingga mudah dissuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan situasi sewaktu-waktu
e) terdapat perimbangan antara bermacam – macam bidang yang akan digarap dalam perencanaan itu, menurut urgensinya masing-masing
f) diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya, dan waktu serta kemungkinan penggunaan sumber-sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya
g) Diusahakan agar tidak terjadi duplikasi pelaksanaan.
Merencanakan berarti pula memikirkan tentang penghematan tenaga, waktu, dan penghematan biaya serta menyusun pelaksannan kegiatan secara teratur sebelum terjun langsung dalam sebuah kegiatan secara aktif.
Dalam setiap usaha atau pekerjaan, yang lebih-lebih melibatkan sejumlah orang, perencanaan merupakan tahap permulaan yang mutlak perlu, banyaknya sebuah tujuan yang tidak yrtcapai ‘karena adanya perencanaan yang baik. Akan tetapi pelaksanaan perencanaan tidak saja dilakukan pada permulaan kerja melainkan secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan dan target. Selama proses kerja berlangsung. Oleh karena itu perencanaan dapat didefinisikan sebagai
“ Persiapan yang teratur dari setiap usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapakan “
2. Pengorganisasian
Organisasi adalah sekelompok personel yang bekerja sama dalam melaksanakan tugas – tugas yang telah ditetapkan untuk mencapi tujuan. Setiap orang melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab serta berpedoman pada rencana kerja atau petunjuk pelaksanaan kerja. Oleh karena itu, pengurganisasian meliputi penentuan dan penugasan golongan pekerjaan.
Ada 3 aspek mengenai pengorganisasian :
a) Menetapkan struktur organisasi
b) Mendelegasikan wewenang
c) Menetapkan hubungan
Prinsip –Prinsip Pengorganisasian yaitu:
a) Memiliki tujuan yang jelas
b) Tiap anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut
c) Adanya kesatuan arah sehingga adanya kesatuan tindak dan kesatuan pikiran
d) Adanya kesatuan perintah
e) Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab masing-masing angota
f) Adanya pembagian tugas yang sesuai dengan kemampuan, keahlian , dan bakat masing – masing, sehingga dapat menimbulkan kerjasama yang harmonis dan kooperatif.
g) Pola organisasi hendaknya relative permanent, dan struktur disusun sesederhana mungkin, ssuai dengan kebutuhan, koordinasi dan pengawasan
h) Adanya jaminan keamannan dalam bekerja
i) Adanya gaji dan isentif yang sesuai dengan jasa/pekerjaan.
j) Garis – garis kekuasaan dan hirarki serta tanggung jawab tata kerjanya jelas tergambar dalam organisasi.
Kepala sekolah sebagai pemimpin bertugas untuk menjadikan kegiatan – kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan sekolah berjalan dengan lancer. Kepala sekolah perlu mengadakan pembagian kerja yang jelas bagi guru-guru yang menjadi anak buahnya. Dengan pembagian kerja yang baik, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang tepat serta mengingat prinsip-prinsip pengorganisasian kiranya kegiatan sekolah dapat berjalan secara lancer dan tujuan dapat tercapai.
Dalam organisasi agama islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai hubungan antara manusia dalam hal kekeluargaan, kemasyarakatan,perekonomian dan hubungan kerja. Konsep tersebut memberikan gambaran mengenai ajaran yang berkenaan dengan hubungan manusia dengan manusia, seperti halnya dengan organisasi yaitu menjalin hubungan kerja sama dan bersama- sama saling membantu kegiatan masing-masing individu dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
“Hendaklah kamu tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah saling membantu dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras dalam hukuman-Nya.” ( Al maidah 5:2)
Melalui ayat ini Allah swt. menyuruh umat manusia untuk saling membantu, tolong menolong dalam mengerjakan kabaikan/kebajikan dan ketaqwaan.
Sebagai makhluk sosial, manusia tak bisa hidup sendirian. Meski segalanya ia miliki: harta benda yang berlimpah sehingga setiap apa yang ia mau dengan mudah dapat terpenuhi, tetapi jika ia hidup sendirian tanpa orang lain yang menemani tentu akan kesepian pula. Kebahagiaan pun mungkin tak pernah ia rasakan.
3. Pengaturan /Kordinasi
Pengkordinasian adalah kegiatan menghubungkan orang –orang dan tugas sehingga rejadi kesatuan keselarasan keputusan, kebijaksanaan, tindakan, langkah, sikap serta tercergah dari timbulnya pertentangan, kekacauan, duplikasi, dan kekosongan tindakan.
Adanya bermacam-macam tindakan dari banyak orang memerlukan adanya pengaturan ataupun kordinasi dari seorang pemimpin dalam menjalankan manajemen. Dengan adanya kordinasi yang baik semua bagian dari personil dapat bekerja sama ke suatu arah menuju tujuan yang telah ditetapkan.
Jika disimpulkan kordinasi adalah “aktivitas mambawa orang-orang, material,pikiran, tehnik-tehnik, dan tujuankedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan”.
4. Sarana dan Prasarana
Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.( bafadal,2003).
Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di sekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran di sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah, karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap suksesnya proses pembelajaran di sekolah.
Dalam mengelola sarana dan prasarana di sekolah dibutuhkan suatu proses sebagaimana terdapat dalam manajemen yang ada pada umumnya,
yaitu : mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pemeliharaan dan pengawasan. Apa yang dibutuhkan oleh sekolah perlu direncanakan dengan cermat berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung semua proses pembelajaran.
Sarana pendidikan ini berkaitan erat dengan semua perangkat, peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Sedangkan prasarana pendidikan berkaitan dengan semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah seperti ; ruang, perpustakaan, kantor sekolah, UKS, ruang osis, tempat parkir, ruang laboratorium, dll.
1. Tujuan Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Islam
Tujuan daripada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah untuk memberikan layanan secara profesional berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien. Berkaitan dengan hal ini. Bafadal (2003) menjelaskan secara rinci tentang tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut:
a) Untuk mengupayakan pengadaan saraan dan prasarana sekolah melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga sekolah memiliki sarana dan prasana yang baik, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.
b) Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisienc) Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasana pendidikan, sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap dperlukan oleh semua pihak sekolah.
Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah/ sekolah islam yang bersih, rapi, indah, sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun untuk berada di sekolah islam.
Di samping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid-murid sebagai pelajar.
2. Prinsip-Prinsip Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Islam
Dalam Mengelola Sarana dan prasarana sekolah, terdapat sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal. Prinsip-prinsip tersebut menurut Bafadal (2003) adalah :
a) Prinsip pencapaian tujuan, yaitu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus selalu dalam kondisi siap pakai apabila akan didayagunakan oleh personel sekolah dalam rangka pencapaian tujuan proses pembelajaran di sekolah.
b) Prinsip efisiensi, yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus di lakukan melalui perencanaan yang seksama, sehingga dapat diadakan sarana dan prasarana pendidikan yang baik dengan harga yang murah. Demikian juga pemakaiannya harus dengan hati-hati sehingga mengurangi pemborosan.
c) Prinsip administratif, yaitu manajemen sarana dan prasana pendidikan di sekolah harus selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, intruksi, dan petunjuk teknis yang diberlakukan oleh pihak yang berwenang.
d) Prinsip kejelasan tanggung jawab, yaitu manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus di delegasikan kepda personel sekolah yang mampu bertanggung jawab, apabila melibatkan banyak personel sekolah dalam manajemennya, maka perlu adanya deskripsi tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk setiapa personel sekolah.
e) Prinsip kekohesifan, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah itu harus direalisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak.
Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam yang akan dibahas disini berkaitan erat dengan :
a) Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan islam.
b) Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan islam.
c) Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan islam.
d) Pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan islam.
e) Pengahapusan sarana dan prasarana sekolah.
C. Manajemen Dalam Konsep Islam
Islam, telah di desain dengan pengaturan yang sedemikian mungkin oleh Allah (langsung adanya menejemen, dan controlling ) dan dengan sifat rahim Allah menusia diberikan perunjuk,d engan serangkaian administrasi yaitu Al – Qur’an serta melalui pimpinan para Nabi dan Rasul, hal ini dapat dikatakan bahwa tujuan menejemen menurut Islam adalah mengantarkan umat manusia ke kebahagiaan dunia dan akhirat. Seorang ulama ternama yakni ibn Kaldum mengatakan tujuan menejemen pendidikan Islam adalah :
“ Sebenarnya tujuan menejemen pendidikan memiliki dua tujuan yaitu tujuan keagamaan yakni beramal untuk kahirat sehingga seseorang memenuhi Tuhannya setelah selesai memenuhi hak – hak Allah diwajibkan atasnya. Kedua tujuan ilmiah yaitu apa yang diungkapkan oleh dunia pendidikan modern yaitu kemanfaatan atau persediaan untuk hidup”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen dapat diartikan sebagai usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui kerja sama dan bantuan orang lain.
Ada beberapa pendapat mengenai pngertian manajemen menurut para ahli yaitu:
George R Terry
Dalam bukunya The Principles Of Management menyatakan bahwa manajemen adalah usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu menggunakan kegiatan orang lain.
Dalam usaha mencapai tujuannya, manajemen harus dapat menyatukana tenaga, metode, bahan /peralatan,mesin, dan keahlian,serta fasilitas yang dibutuhkan, sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif.
Islam, telah di desain dengan pengaturan yang sedemikian mungkin oleh Allah (langsung adanya menejemen, dan controlling ) dan dengan sifat rahim Allah menusia diberikan perunjuk,d engan serangkaian administrasi yaitu Al – Qur’an serta melalui pimpinan para Nabi dan Rasul, hal ini dapat dikatakan bahwa tujuan menejemen menurut Islam adalah mengantarkan umat manusia ke kebahagiaan dunia dan akhirat.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan baik dari isi dan cara penulisan.
Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca tidak merasa puas dengan hasil yang kami sajikan dan kritik beserta saran juga kami harapkan agar makalah ini menjadi sempurna dan berguna bagi pemakalah dan pembaca.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Daryanto. 2005. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rienka Cipta
Ngalim Purwanto. 1995. Administarasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Syafril. 2004. Ekonomi Kirikulum 2004 Kelas 3 SMA. Jakarta: Bumi Aksara
Sulipan. Manajemen sekolah. Bandung: TEDC
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah
ManajemenSebagaimana dicatat dalam Encyclopedia Americana manajemen merupakan “the art of coordinating the ele-ments of factors of production towards the achievement of the purposes of an organization”, yaitu suatu seni untuk mengkoordinir sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan organisasi (www.bpkpenabur.or.id). Sumber daya organisasi tersebut meliputi manusia(men), bahan baku(ma-terials) dan mesin machines). Koordinasi dimaksudkan agar tujuan organisasi bisa dicapai dengan efisien sehingga dapat memenuhi harapan berbagai pihak (stake-holders) yang mempunyai kepentingan terhadap organisasi. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemen diartikan sebagai proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran (Depdikbud, 1988).
Dalam masa gelobalisasi ini banyak orang mengetahui manajemen dan kurang mendalami manajemen itu sendiri. Kita ketahui manajemen memiliki fungsi – fungsi tersendiri dan disini kami akan menjelaskan tentang fungsi - fungsi yang terdapat dalam manajemen.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan kami membahas makalah ini dengan judul Fungsi – fungsi Manajemen adalah supaya kita mengetahui dan melaksanakan sesuai dengan teori yang ada.
C. Ruanglingkup
A. Fungsi- Fungsi Manajemen
B. Manajemen Dalam Konsep Islam
D. Metode
Metode yang kami gunakan dalam penulisan makalah adalah metode perpustakaan
PEMBAHASAN
FUNGSI – FUNGSI MANAJAMEN 1
B. Fungsi- Fungsi Manajemen
1. Perencanaan
Planning adalah dasar dari semua fungsi manajemen yang ada. Dalam penyusunan suatu rencana manajer dihadapkan kepada bermacam-macam kemungkinan yang dapat dilaksanakanatau dijalankan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk itu, seorang manajer harus jeli dalam menyusun rencana yang menentukan dan menguntungkan.
Langkah – Langkah Menyusun Suatu Rencana:
a) Menetapkan tujuan yang akan dicapai ( what= apa yang akan dicapai)
b) Menetapkan bagaimana tujuan itu dicapai ( how= bagaimana)
c) Menetapkan dimana kegiatan itu dilaksanakan ( where= dimana)
d) Menetapkan waktu pelaksanaan ( when= kapan)
e) Menetapkan personil dalam kegiatan ( who= siapa)
Keuntungan Perencanaan:
a) Menimbulkan aktivitas- aktivitas yang bermanfaat dan teratur
b) Membantu menganalisis kemungkinan dimasa yang akan dating
c) Memberikan dasar untuk pengawasan
d) Memberikan gambar secara keseluruhan
e) Dapat merangsang strategi kerja
f) Memperbesar dan menyeimbangkan pemanfaatan fasilitas-fasilitas.
Syarat- Syarat Perencanaan:
a) Perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas
b) Bersifat sederhana, realistis, dan praktis
c) Terinci, memuat segala uraian serta klasifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga mudah dipahami dijalankan
d) memiliki fleksibelitas sehingga mudah dissuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan situasi sewaktu-waktu
e) terdapat perimbangan antara bermacam – macam bidang yang akan digarap dalam perencanaan itu, menurut urgensinya masing-masing
f) diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya, dan waktu serta kemungkinan penggunaan sumber-sumber daya dan dana yang tersedia dengan sebaik-baiknya
g) Diusahakan agar tidak terjadi duplikasi pelaksanaan.
Merencanakan berarti pula memikirkan tentang penghematan tenaga, waktu, dan penghematan biaya serta menyusun pelaksannan kegiatan secara teratur sebelum terjun langsung dalam sebuah kegiatan secara aktif.
Dalam setiap usaha atau pekerjaan, yang lebih-lebih melibatkan sejumlah orang, perencanaan merupakan tahap permulaan yang mutlak perlu, banyaknya sebuah tujuan yang tidak yrtcapai ‘karena adanya perencanaan yang baik. Akan tetapi pelaksanaan perencanaan tidak saja dilakukan pada permulaan kerja melainkan secara terus menerus sesuai dengan kebutuhan dan target. Selama proses kerja berlangsung. Oleh karena itu perencanaan dapat didefinisikan sebagai
“ Persiapan yang teratur dari setiap usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapakan “
2. Pengorganisasian
Organisasi adalah sekelompok personel yang bekerja sama dalam melaksanakan tugas – tugas yang telah ditetapkan untuk mencapi tujuan. Setiap orang melaksanakan kegiatan dengan penuh tanggung jawab serta berpedoman pada rencana kerja atau petunjuk pelaksanaan kerja. Oleh karena itu, pengurganisasian meliputi penentuan dan penugasan golongan pekerjaan.
Ada 3 aspek mengenai pengorganisasian :
a) Menetapkan struktur organisasi
b) Mendelegasikan wewenang
c) Menetapkan hubungan
Prinsip –Prinsip Pengorganisasian yaitu:
a) Memiliki tujuan yang jelas
b) Tiap anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut
c) Adanya kesatuan arah sehingga adanya kesatuan tindak dan kesatuan pikiran
d) Adanya kesatuan perintah
e) Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab masing-masing angota
f) Adanya pembagian tugas yang sesuai dengan kemampuan, keahlian , dan bakat masing – masing, sehingga dapat menimbulkan kerjasama yang harmonis dan kooperatif.
g) Pola organisasi hendaknya relative permanent, dan struktur disusun sesederhana mungkin, ssuai dengan kebutuhan, koordinasi dan pengawasan
h) Adanya jaminan keamannan dalam bekerja
i) Adanya gaji dan isentif yang sesuai dengan jasa/pekerjaan.
j) Garis – garis kekuasaan dan hirarki serta tanggung jawab tata kerjanya jelas tergambar dalam organisasi.
Kepala sekolah sebagai pemimpin bertugas untuk menjadikan kegiatan – kegiatan sekolah untuk mencapai tujuan sekolah berjalan dengan lancer. Kepala sekolah perlu mengadakan pembagian kerja yang jelas bagi guru-guru yang menjadi anak buahnya. Dengan pembagian kerja yang baik, pelimpahan wewenang dan tanggung jawab yang tepat serta mengingat prinsip-prinsip pengorganisasian kiranya kegiatan sekolah dapat berjalan secara lancer dan tujuan dapat tercapai.
Dalam organisasi agama islam mempunyai konsep-konsep dasar mengenai hubungan antara manusia dalam hal kekeluargaan, kemasyarakatan,perekonomian dan hubungan kerja. Konsep tersebut memberikan gambaran mengenai ajaran yang berkenaan dengan hubungan manusia dengan manusia, seperti halnya dengan organisasi yaitu menjalin hubungan kerja sama dan bersama- sama saling membantu kegiatan masing-masing individu dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
“Hendaklah kamu tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, dan janganlah saling membantu dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras dalam hukuman-Nya.” ( Al maidah 5:2)
Melalui ayat ini Allah swt. menyuruh umat manusia untuk saling membantu, tolong menolong dalam mengerjakan kabaikan/kebajikan dan ketaqwaan.
Sebagai makhluk sosial, manusia tak bisa hidup sendirian. Meski segalanya ia miliki: harta benda yang berlimpah sehingga setiap apa yang ia mau dengan mudah dapat terpenuhi, tetapi jika ia hidup sendirian tanpa orang lain yang menemani tentu akan kesepian pula. Kebahagiaan pun mungkin tak pernah ia rasakan.
3. Pengaturan /Kordinasi
Pengkordinasian adalah kegiatan menghubungkan orang –orang dan tugas sehingga rejadi kesatuan keselarasan keputusan, kebijaksanaan, tindakan, langkah, sikap serta tercergah dari timbulnya pertentangan, kekacauan, duplikasi, dan kekosongan tindakan.
Adanya bermacam-macam tindakan dari banyak orang memerlukan adanya pengaturan ataupun kordinasi dari seorang pemimpin dalam menjalankan manajemen. Dengan adanya kordinasi yang baik semua bagian dari personil dapat bekerja sama ke suatu arah menuju tujuan yang telah ditetapkan.
Jika disimpulkan kordinasi adalah “aktivitas mambawa orang-orang, material,pikiran, tehnik-tehnik, dan tujuankedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan”.
4. Sarana dan Prasarana
Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan manajemen sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.( bafadal,2003).
Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada di sekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses pembelajaran di sekolah. Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah, karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap suksesnya proses pembelajaran di sekolah.
Dalam mengelola sarana dan prasarana di sekolah dibutuhkan suatu proses sebagaimana terdapat dalam manajemen yang ada pada umumnya,
yaitu : mulai dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pemeliharaan dan pengawasan. Apa yang dibutuhkan oleh sekolah perlu direncanakan dengan cermat berkaitan dengan sarana dan prasarana yang mendukung semua proses pembelajaran.
Sarana pendidikan ini berkaitan erat dengan semua perangkat, peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Sedangkan prasarana pendidikan berkaitan dengan semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah seperti ; ruang, perpustakaan, kantor sekolah, UKS, ruang osis, tempat parkir, ruang laboratorium, dll.
1. Tujuan Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Islam
Tujuan daripada pengelolaan sarana dan prasarana sekolah ini adalah untuk memberikan layanan secara profesional berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan agar proses pembelajaran bisa berlangsung secara efektif dan efisien. Berkaitan dengan hal ini. Bafadal (2003) menjelaskan secara rinci tentang tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut:
a) Untuk mengupayakan pengadaan saraan dan prasarana sekolah melalui sistem perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama, sehingga sekolah memiliki sarana dan prasana yang baik, sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.
b) Untuk mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana sekolah secara tepat dan efisienc) Untuk mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasana pendidikan, sehingga keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap dperlukan oleh semua pihak sekolah.
Manajemen sarana dan prasarana yang baik diharapkan dapat menciptakan sekolah/ sekolah islam yang bersih, rapi, indah, sehingga menciptakan kondisi yang menyenangkan baik bagi guru maupun untuk berada di sekolah islam.
Di samping itu juga diharapkan tersedianya alat-alat fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan relevan dengan kebutuhan serta dapat dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid-murid sebagai pelajar.
2. Prinsip-Prinsip Manajemen Sarana Dan Prasarana Pendidikan Islam
Dalam Mengelola Sarana dan prasarana sekolah, terdapat sejumlah prinsip yang perlu diperhatikan agar tujuan bisa tercapai dengan maksimal. Prinsip-prinsip tersebut menurut Bafadal (2003) adalah :
a) Prinsip pencapaian tujuan, yaitu sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus selalu dalam kondisi siap pakai apabila akan didayagunakan oleh personel sekolah dalam rangka pencapaian tujuan proses pembelajaran di sekolah.
b) Prinsip efisiensi, yaitu pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus di lakukan melalui perencanaan yang seksama, sehingga dapat diadakan sarana dan prasarana pendidikan yang baik dengan harga yang murah. Demikian juga pemakaiannya harus dengan hati-hati sehingga mengurangi pemborosan.
c) Prinsip administratif, yaitu manajemen sarana dan prasana pendidikan di sekolah harus selalu memperhatikan undang-undang, peraturan, intruksi, dan petunjuk teknis yang diberlakukan oleh pihak yang berwenang.
d) Prinsip kejelasan tanggung jawab, yaitu manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah harus di delegasikan kepda personel sekolah yang mampu bertanggung jawab, apabila melibatkan banyak personel sekolah dalam manajemennya, maka perlu adanya deskripsi tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk setiapa personel sekolah.
e) Prinsip kekohesifan, yaitu bahwa manajemen sarana dan prasarana pendidikan di sekolah itu harus direalisasikan dalam bentuk proses kerja sekolah yang sangat kompak.
Proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan islam yang akan dibahas disini berkaitan erat dengan :
a) Perencanaan sarana dan prasarana pendidikan islam.
b) Pengadaan sarana dan prasarana pendidikan islam.
c) Inventarisasi sarana dan prasarana pendidikan islam.
d) Pengawasan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan islam.
e) Pengahapusan sarana dan prasarana sekolah.
C. Manajemen Dalam Konsep Islam
Islam, telah di desain dengan pengaturan yang sedemikian mungkin oleh Allah (langsung adanya menejemen, dan controlling ) dan dengan sifat rahim Allah menusia diberikan perunjuk,d engan serangkaian administrasi yaitu Al – Qur’an serta melalui pimpinan para Nabi dan Rasul, hal ini dapat dikatakan bahwa tujuan menejemen menurut Islam adalah mengantarkan umat manusia ke kebahagiaan dunia dan akhirat. Seorang ulama ternama yakni ibn Kaldum mengatakan tujuan menejemen pendidikan Islam adalah :
“ Sebenarnya tujuan menejemen pendidikan memiliki dua tujuan yaitu tujuan keagamaan yakni beramal untuk kahirat sehingga seseorang memenuhi Tuhannya setelah selesai memenuhi hak – hak Allah diwajibkan atasnya. Kedua tujuan ilmiah yaitu apa yang diungkapkan oleh dunia pendidikan modern yaitu kemanfaatan atau persediaan untuk hidup”.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen dapat diartikan sebagai usaha untuk mencapai tujuan tertentu melalui kerja sama dan bantuan orang lain.
Ada beberapa pendapat mengenai pngertian manajemen menurut para ahli yaitu:
George R Terry
Dalam bukunya The Principles Of Management menyatakan bahwa manajemen adalah usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu menggunakan kegiatan orang lain.
Dalam usaha mencapai tujuannya, manajemen harus dapat menyatukana tenaga, metode, bahan /peralatan,mesin, dan keahlian,serta fasilitas yang dibutuhkan, sehingga tujuan dapat tercapai secara efektif.
Islam, telah di desain dengan pengaturan yang sedemikian mungkin oleh Allah (langsung adanya menejemen, dan controlling ) dan dengan sifat rahim Allah menusia diberikan perunjuk,d engan serangkaian administrasi yaitu Al – Qur’an serta melalui pimpinan para Nabi dan Rasul, hal ini dapat dikatakan bahwa tujuan menejemen menurut Islam adalah mengantarkan umat manusia ke kebahagiaan dunia dan akhirat.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan baik dari isi dan cara penulisan.
Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca tidak merasa puas dengan hasil yang kami sajikan dan kritik beserta saran juga kami harapkan agar makalah ini menjadi sempurna dan berguna bagi pemakalah dan pembaca.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Daryanto. 2005. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Rienka Cipta
Ngalim Purwanto. 1995. Administarasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Rosdakarya
Syafril. 2004. Ekonomi Kirikulum 2004 Kelas 3 SMA. Jakarta: Bumi Aksara
Sulipan. Manajemen sekolah. Bandung: TEDC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar