BLOG ORANG GANTENG

Minggu, 24 Oktober 2010

HAKIKAT METODE DAN ALAT / MEDIAPENDIDIKAN DALAM PRESPEKTIF ISLAM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latarbelakang

Dalam bahasa Arab, metode dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkanuntuk melakukuan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan.

Dalam penerapanya, metode pendidikan Islam menyangkut permasalahan individual atau social peserta didik dan pendidik sendiri. dalam menggunakan metode seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan Islam.

Sebab metode pendidikan merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seseorang haruslah mengacu pada daasr-dasar metode pendidikan tersebut.

Dalam penggunaaanya, metode pendidikan Islam perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang mampu memberikan pengarahan dan petunjuk tentang pelaksannan metode tersebut.

Term alat berarti barang sesuatu yang dipakai untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari medium yang secara hafifah berarti perantara atau pengantar. media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.

B. Ruang Lingkup

Yang menjadi ruang lingkup dalam pembahasan mengenai hakekat metode dan alat /media dalam pendidikan islam adalah :

  1. Pengertian Metode
  2. Dasar Metode Pendidikan Islam
  3. Prinsip Metode Pendidikan Islam
  4. Alat/ Media Pendidikan
  5. Jenis Alat/ Media Pendidikan Islam

BAB II

PEMBAHASAN

HAKIKAT METODE DAN ALAT / MEDIAPENDIDIKAN DALAM PRESPEKTIF ISLAM

1. Pengertian Metode

Kata metode berasal dari bahasa Yunani. Secara etimologi, kata metode berasal dari dua suku perkataan, yaitu meta dan hodos. Meta berarti melalaui dan hodos jalan atau cara.

Menurut Ahmad Husein, metode adalah : “ langkah –langkah yang diambil seseorang pendidik guna membantu peserta didik merealisasikan tujuan tertentu”. Dalam bahasa Arab, metode dikenal dengan istilah thariqah yang berarti langkah-langkah strategis yang harus dipersiapkanuntuk melakukuan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan.

Maka langkah tersenut harus diwujudkan dalam bentuk proses pendidikan dalam rangka pembentukan keperibadian peserta didik. Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode merupakan cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.[1]

2. Dasar Metode Pendidikan Islam

Dalam penerapanya, metode pendidikan Islam menyangkut permasalahan individual atau social peserta didik dan pendidik sendiri. Untuk itu, dalam menggunakan metode seorang pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan Islam.

Sebab metode pendidikan merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada daasr-dasar metode pendidikan tersebut. Dalam hal ini tidak terlepas dari unsur agamais, biologic.

  1. Dasar Agamais

Pelaksanaan dasar metode pendidikan Islam dalam prakteknya merupakan interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam sebuah proses pembelajaran.dalam hal ini, agama merupakan salah satu dasar metode pendidikan dan pengajaran oleh pendidik. [2]

Al- Qur’an dan Al- Hadis tidak bias terlepas dari pelaksanan metode pendidikan Islam.

Dari uraian diatas dapat dikatakan bahwa metode pendidikan islam berdasarkan pada agama. Sementara agama Islam merujuk pada sumbernya, yaitu Al- Qur;an dan Hadis.

  1. Dasar Biologic

Perkembangan biologic manusia mempunyai pengaruh dalam perkembangan intelektualnya. Semakin dinamis perkembangan biologic seseorang maka dengan sendirinya makin meningkat pula daya intelektualnya. Dalam memberikan pendidikan dan pegajaran dalam pendidikan Islam, seorang pendidik harus memperhatikan perkembangan peserta didik. [3]

3. Prinsip Metode Pendidikan Islam

Dalam penggunaaanya, metode pendidikan Islam perlu memperhatikan prinsip-prinsip yang mampu memberikan pengarahan dan petunjuk tentang pelaksannan metode tersebut.

Diantara prinsip-prinsip dalam memilih metode pendidikan adalah :

  1. Prinsip Kemudahan

Menggunakan sebuah cara yang memberikan kemudahan bagi peserta didik unruk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan sekaligus mengidentifikasikan dirinya dengan nilai-nilai ilmu pengetahuan dan keterampilan.

  1. Prinsip Berkesinambungan

Dalam menggunakan metode pendidikan, seorang pendidik perlu memperhatikan kesinambungan pelaksanaan pemberian materi. Jangan hanya karena mengejar kurikulum pendidik menggunakan metode yang meloncat –loncatyang pada gilirannya akan memberikn pengaruh yang negative pada peserta didik, karena peserta didik merasa dibohongi oleh pendidik.

  1. Fleksibel dan Dinamis

Metode pendidikan Islam harus digunakan dengan prinsip fleksibel dan dinamis. Sebab, dengan kelenturan dan kedinamisan metode tersebut, pemakai metode tidak hanya monoton dengan satu metode saja. [4]

4. Alat/ Media Pendidikan

Dari beberapa literature, tidak terdapat perbedaan pengertian antara alat dan media pendidikan, Zakiah Darajat menyebutkan pengertian alat pendidikan sama dengan media pendidikan sebagai sarana pendidikan. [5]

Term alat berarti barang sesuatu yang dipakai untuk mencapai suatu maksud. Sedangkan media berasal dari bahasa latin dan bentuk jamak dari medium yang secara hafifah berarti perantara atau pengantar.

Dalam hal ini batasan makna media pendidikan dirumuskan pada beberapa batasan. Diantaranya, Gegne menyebutkan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang peserta didik untuk belajar.

Sementara Brigs mendefinisikan media sebagai salah satu bentuk alat fisik yang dapat menyajikan pesan yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Dari dua definisi mengacu pada penggunaan alat yang berupa benda untuk membantu proses penyampaian pesan. [6]

5. Jenis Alat/ Media Pendidikan Islam

Adapun Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa alat pendidikan ialah tindakan atau perbutan atau situasi atau benda yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan. [7]

Alat pendidikan ternyata mencangkup pengertian yang luas. Yang termasuk didalamnya berupa benda, seperti kelas, perlengkapan belajar dan yang sejenisnya. Alat ini disebut juga dengan alat peraga. Sedangkan yang merupakan alat bukan benda ialah dapat berupa situasi pergaulan bimbingan perintah, ganjaran teguran, anjuran serta tugas ancaman maupun hikuman.

Media pendidikan/alat pendidikan yang bersifat non materi memiliki sifat yang abstrak dan hanya dapat diwujudkan melalui perbuatan dan tingkah laku seorang pendidik terhadap anak didiknya. Diantar media dan sumber belajar yang termasuk kedalam katagori ini adalah : keteladanan, perintah,tingkah laku, ganjaran dan hukuman. [8]

a) Keteladanan

Pada umumnya manusia memerlukan figure identidikasi yang dpat membimbing manusia kearah kebenaran untuk memenuhi keinginan tersebut itu Alla­h mengutus Muhammad menjadi tauladan bagi manusia dan wajib diikuti oleh umatnya. Untuk menjadi sosok yang ditauladani Allah menmerintahkan manusia termasuk pendidik selakau khalifah fi al-ardh mengerjakan erintah Allah dan Rasul sebelum mengajarkannya kepada ornag yang akan dipimpin.

b) Perintah dan Larangan

Seorang muslim diberi oleh Allah tugas dan tanggungjawab melaksanakan peserta didikan “amar ma’ruf nahi munkar”. Amar ma’ruf nahi munkar merupsksn alat / media dalam pendidikan. Perintah adalah suatu keharusan untuk berbuat atau melaksanakan sesuatu.

Suatu perintah akan mudah sitaati oleh peserta didik jika pendidik sendiri menaati peraturan-peraturan, atau apa yang dilakukan sipendidik sudah dimilikiatau menjadi pedoman pula bagi hidup si pendidik.

Sementara larangan dikeluarkan apabila si peserta didikmelakukan sesuatu yang tidak baik atau membahayakandirinya.larangan sebenarnya sama dengan perintah. Kalau perintah meruoakan suatu keharusan untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat, maka larngan adalah keharusan untuk tidak melakukan sesuatu yang merugikan.

c) Ganjaran dan Hukuman

Maksud ganjaran dalam konteks ini adalah memberikan sesuatu yang menyenangkan( penghargaan) dan dijadikan sebuah hadiahbagi peserta didik yang berprestasi, baik dalam belajar maupun sikap prilaku. Pendidik dalam pendidikan Islam yang tidak member ikan ganjaran kepada peserta didik yang telah memperoleh prestasi sebagai hasila belajar, maka dapat diartikan secara implsitbahwa pendidik belum nemanfaatkan alat pengajaran seoptimalnya.

d) Hukuman

Selain ganjaran, hukuman juga merupakan alat / media pendidkan. Dalam islam hukuman disebut dengan iqab. Abdurahman an-nahkawi menyebutkan bahwa tahrib yang berarti ancaman atau intimidasi melalui hukuman karena melakukan sesuatu yang dilarang.

Sejak dahulu, hukuman dianggap sebagai alat/media yang istimewa kedudukannya, sehingga hukuman itu diterapkan tidak hanya dibidang pengadilan raja, tetapi juga diterapkan pada semua bidang, termasuk bidang pendidikan. [9]

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Ahmad Husein, metode adalah : “ langkah –langkah yang diambil seseorang pendidik guna membantu peserta didik merealisasikan tujuan tertentu”.

Maka langkah tersenut harus diwujudkan dalam bentuk proses pendidikan dalam rangka pembentukan keperibadian peserta didik. Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode merupakan cara yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.

Metode pendidikan merupakan sarana atau jalan menuju tujuan pendidikan, sehingga segala jalan yang ditempuh oleh seorang pendidik haruslah mengacu pada daasr-dasar metode pendidikan tersebut. Dalam hal ini tidak terlepas dari unsur agamais, biologic.

Diantara prinsip-prinsip dalam memilih metode pendidikan adalah :

a) Prinsip Kemudahan

b) Prinsip Berkesinambungan

c) Fleksibel dan Dinamis

Zakiah Darajat menyebutkan pengertian alat pendidikan sama dengan media pendidikan sebagai sarana pendidikan.

Adapun Sutari Imam Barnadib mengemukakan bahwa alat pendidikan ialah tindakan atau perbutan atau situasi atau benda yang dengan sengaja diadakan untuk mencapai tujuan pendidikan.

Alat pendidikan ternyata mencangkup pengertian yang luas. Yang termasuk didalamnya berupa benda, seperti kelas, perlengkapan belajar dan yang sejenisnya. Alat ini disebut juga dengan alat peraga. Sedangkan yang merupakan alat bukan benda ialah dapat berupa situasi pergaulan bimbingan perintah, ganjaran teguran, anjuran serta tugas ancaman maupun hikuman.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Ngalim Purwanto, 1975. Evaluasi Pengajaran, Bandung : Remaja Rosdakarya.

Ramayulis dan Samsul Nizar, 2009. Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia,

Ramayulis, 2006. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia

Zakiah Darajat, 1984. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara




[1] Ramayulis dan Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2009. hlm : 209

[2] Ngalim Purwanto, Evaluasi Pengajaran, Bandung : Remaja Rosdakarya, 1975. hlm : 12

[3] Op. cit. , hlm : 217

[4] Ibid. ,hlm : 220-221

[5] Zakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 1984. hlm : 80

[6] Op. cit. , Ramayulis dan Samsul Nizar. hlm : 250

[7] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia, 2006. hlm : 213

[8] Ibid. , hlm: 124

[9] Op. cit. , Ramayulis dan Samsul Nizar. hlm : 256

Tidak ada komentar:

Posting Komentar